Penyakit mata pada anak ternyata tidak sedikit. Sebagian sudah
dikenali sejak awal, namun sebagian besar sering luput dari perhatian
orang tua. Akibatnya, bisa buruk bagi penglihatan anak di kemudian hari.
Penyakit mata pada anak dapat bawaan dapat pula didapat. Yang
bersifat, bawaan, bisa turunan bisa juga bukan turunan. Dan karena
sebagian penyakit mata memerlukan koreksi dini agar tidak memperburuk
penglihatan, perhatian terhadap beberapa kelainan mata anak membutuhkan
perhatian lebih besar.
Jika dihimpun, sekurang-kurangnya terdapat sepuluh jenis penyakit,
gangguan atau kelainan mata yang mungkin terjadi pada anak. Tidak
semuanya bisa dikoreksi. Namun bisa buruk akibatnya jika didiamkan atau
terlambat dikoreksi. Kesepuluh penyakit tadi bisa Anda simak berikut
ini.
1. BUTA WARNA
Buta warna jelas penyakit keturunan. Lebih sering pada anak laki-laki
dibanding anak perempuan. Dibawa oleh kromosom Y. sampai saat ini belum
ada terapi buta warna. Di Jepang baru sedang dicoba untuk mengganti
sel-sel keruucut pada retina, penyebab terjadinya buta warna, tapi belum
dinyatakan berhasil.
Anak buta warna sejak lahir tidak mengenal warna merah, hijau, dan
biru secara baik. Yang ringan masih bisa membedakannya, tapi yang berat,
hanya berkemampuan dengan bergradasi hitam putih belaka. Sehingga
persepsinya terhadap ketiga warna itu menjadi berbeda dengan orang
normal.
Adakalanya anak tidak sadar, ia mengidap buta warna. Bahkan orang
tuanya pun mungkin tidak tahu si anak buta warna. Terutama jika buta
warnanya ringan. Sehingga sering kaget ketika masuk perguruan tinggi
sebab untuk jurusan teknik elektro dan kedokteran, misalnya, tidak boleh
buta warna.
Perlu diketahui, di retina terdapat dua jenis sel, yakni sel batang
dan sel kerucut. Sel batang untuk kemampuan membedakan terang gelap,
sedang sel kerucut untuk membedakan warna-warna. Pada anak buta warna,
sel kerucut di retina matanya, abnormal sehingga terganggu kemampuannya
membedakan warna merah, hijau dan biru dengan derajat yang berbeda-beda,
Dengan melakukan tes membaca ishihara, buta warna didiagnosis. Buku
berisi gambar-gambar bertuliskan angka-angka, sedemikan rupa, sehingga
orang buta warna tidak bisa tepat membaca angka-angka yang orang normal
dapat melihatnya dengan jelas.
2. MATA JULING
Mata juling juga bersifat bawaan dari lahir. Ada beberapa jenis
kejulingan, dari yang ringan sampai yang berat. Umumnya sebab terdapat
kelainan saraf bola mata, sehingga sumbu bola mata tidak normal dan
perlu dikoreksi.
Jika tidak dibawa dari lahir, juling didapat sesudahnya. Bisa akibat
katarak berat. Pada orang dewasa mendadak juling perlu diwaspadai, sebab
dapat merupakan manifestasi dari adanya kelainan di otak atau kenker
hidung tenggorokan. Pada anak bisa juga akibat adanya tumor ganas di
dalam bola mata.
Mata juling perlu segera dikoreksi agar keteajaman penglihatan anak
berkembang normal. Jika tidak, anak tidak belajar melihat secara normal.
Dan mata anak kemudian bisa menjadi abnormal.
3. GLAUKOMA
Penyakot ini penyakit tekanan bola mata yang meninggi, sehingga bsa
menimbulkan kerusakan pada sarafmata dan retina. Selain didapat,
terutama bagi yang berusia lanjut, glaukoma dapat pula bersifat sejak
bawaan yang memang turunan. Sejak lahir tekanan bola mata anak sudah
meninggi.
Meningginya tekanan bola mata disebabkan adanya gangguan sistem
aliran cairan di dalam bola mata yang bisa bersifat bawaan. Akibat
bendungan cairan bola mata ini, timbul gejala tekanan bola mata yang
meninggi.
Penyakit ini menimbulkan rasa nyeri hebat di bola mata adan kepala.
Selain itu mata tampak merah. Pada yang sudah berat, timbuk pula
gangguan penglihatan. Selain kurang tajam, lapangan pandang pun mendadak
berkurang. Ada yang hilang dalam layar penglihatan. Sebelumnya bisa
terjadi penderita melihat bayangan mirip pelangi disekitar bola lampu.
Jika dengan obat-obatan tidak menolong, biasanya dilakukan tindakan
pemmbedahan dengan tujuan agar aliran cairan bola mata menjadi normal
dehingga tidak terjadi bendungan dan tekanan bola mata bisa normal.
4. BUFTHALMUS
Penyakit ini juga tergolong penyakit mata dengan tekanan bola mata yang
meninggi sejak lahir. Akibat tekanan bola mata yang meninggi, ukuran
bola mata bayi sangat besar. Keadaan ini mengganggu kornea mata. Anak
takut melihat cahaya, timbul gangguan kelopak mata, kornes membengkak,
dan warna kornea menjadi keruh.
Untu mengurangi bendungan cairan bola mata, yang membuat tekanan bola
mata yang meninggi dilakukan operasi sayatan (goniotomy) sesegera
mungkin agar perkembangan mata dan ketajaman penglihatan anak tidak
sampai terganggu.
5. KATARAK MATA
Ya, bukan orang lanjut usia saja yang bisa katarak atau kekeruhan lensa
mata, bayi baru lahir pun bisa mengidap katarak juga. Ini kelainan
bawaan. Biasanya lahir dari ibu yang mengidap infeksi campak Jerman,
toxoplasmosis, atau kencing manis. Selain itu juga disebabkan faktor
keturunan.
Bayi dengan katarak perlu dilakukan operasi jika refleks fundus mata
tidak ada atau kataraknya bersifat total. Maksudnya, agar perkembangan
penglihatan anak tidak sampai terhambat. Operasi biasanya dilakukan
setelah anak berumur 2 tahun. Jika dibiarkan kemungkinan anak berkembang
menjadi juling atau pergerakan bola matanya abnormal (nystagmus).
6. PTOSIS
Penyakit ini dijuluki ‘mata ngantuk’ sebab penderitanya seperti
mengantuk terus. Kelopak mata atasnya tidak dapat membuka dengan
sempurna, sehingga cenderung rendah dan turun sebab otot-otot pengungkit
kelopak matanya lemah.
Untuk mengoreksi sendiri, pasien ptosis tampak khas. Dahinya mengernyit
dan alis matanya terungkit terus. Penyakit ini bisa sebab kelemahan otot
kelopak mata yang didapat, bisa juga sebab penyakit turunan myastenia
gravis. Untuk koreksi kelemahan otot ini dilakukan pembedahan sebelum
anak berumur setahun.
7. INFEKSI MATA
Infeksi mata banyak jenisnya. Paling sering infeksi pada selaput lendir
putih mata dan kelopak mata (conjunctivitis) atau dikenal sebagai
penyakit mata merah.
Penyebab infeksi mata bisa oleh semua jenis bibit penyakit, mulai
dari virus, kuman, jamur, sampai parasit. Tidak jarang terjadi karena
alergi, baik yang berasal dari luar seperti serbuk sari, zat kimawi,
atau dapat juga alergi dari dalam, yaitu pengidap TBC, penyakit darah
atau penyakit kelenjar getah bening.
Mata merah sejak lahir bisa disebabkan oleh kuman chalamydia yang ibu
idap pada kemaluan. Bisa juga oleh kuman kencing nanah dari ibu dengan
penyakit yang sama. Tanda dan gejalanya hampir sama. Mata merah
membengkak dan banyak kotoran mata yang lebih menyerupai nanah.
Pada bayi baru lahir biasanya secara rutin diberikan tetes mata
segera setelah lahir sehingga jarang ditemukan kasus infeksi mata
sekarang ini. Tapi bayi yang lahir dibantu oleh dukun peraji, infeksi
mata bayi masih sering ditemukan.
Infeksi mata oleh kencing nanah dari ibu biasanya muncuk pada waktu
anak seudah berumur 2 tahun. Mata dan kelopaknya merah meradang. Banyak
kotoran mata di sekitar bola mata. Ini bisa dioobati sampai sembuh. Tapi
ibu harus diobati juga agar tidak sampai menulari bayinya yang mungkin
akan dilahirkannya nanti.
Infeksi mata yang didapat banyak jenisnya. Ada yang bersifat wabah
sehingga pada musim-musim tertentu banyak orang yang sakit mata merah.
Penyakit ini ditularkan lewat udara. Virus dan kuman beredar dalam udara
di tempat-tempat umum atau melalui barang yang penderita pakai, seperti
saputangan, kacamata, handuk atau sarung bantal, dan lensa kontak.
Dengan tetes atau salep mata yang mengandung antibiotika, biasanya
penyakit mata merah dapat disembuhkan. Jika berat, mungkin perlu obat
antibiotika minum juga.
Namun sering dijumpai sakit mata merah infeksi ini, diobati dengan
tetes mata yang dapat dibeli bebas di warung. Cara ini bukan saja tidak
tepat dan salah alamat, malah bisa jadi penyakit mata bertambah parah
sebab bahan obatnya memang bukan jenis yang itu.
Obat tetes mata yang dijual bebas hanya untuk gangguan mata akibat
kena debu, kotoran atau mata yang lelah. Tak jarang sakit mata merah
malah menjadi bengkak sehabis ditetesi obat tetes dari warung.
Infeksi mata juga bisa ditularkan dari kolam renang. Biasanya mewabah
pada musim-musim tertentu. Obatnya sama. Jika virus penyebabnya, tentu
berbeda penanganannya dengan penyebabnya kuman, jamur, atau parasit.
Mata merah pada bayi lebih sering disebabkan oleh infeksi pada kelenjar
air mata atau kantung air mata. Setiap hari mata bayi banyak
mengeluarkan kotoran matanya, selain matanya tampak merah.
Penyakit ini bawaan dari lahir. Sebabnya ada sumbatan dalam saluran air
mata dan infeksi bersarang di sanan. Biasanya menahun. Selain diberi
tetes atau salep antibiotika, dilakukan pengurutan pada bagian bawah
kelopak mata ke arah pangkal hidung yang bisa dilakukan sendiri oleh
ibunya. Maksudnya, untuk mengalirkan kotoran mata yang menyumbat di
bagian itu.
Namun, jika dengan cara-cara itu tidak menolong, dilakukan tindakan
perojokan (probing) sehingga sumbatan macam-macam di sana bisa
dibebaskan dan infeksi tidak lagi bersarang.
Infeksi kelenjar air mata pada anak yang besar sering akibat komplikasi
campak, gondong, atau flu. Tak jarang akibat TBC dan penyakit getah
bening.
Jika penyakit di atas dibiarkan, penyakit dapat berkembang menahun.
Kuman tetap bersarang tanpa terusik di kelenjar atau kantung air mata.
Infeksi mata menahun sering pula disebabkan oleh penyakit mata
trachoma. Banyak diidap di negara yang masih buruk sanitasi dan
higienenya. Mudah menular dan sering menahun sebab tidak tuntas diobati.
Komplikasinya bisa berat bahkan menimbulkan kebutaan.
Infeksi kelenjar minyak mata menimbulkan bintil. Bisul kecil di mulut
kelenjar ini perlu segera diobati sebab jika sudah lebih dari dua
minggu, obat sudah terlambat dan memerlukan tindakan operasi untu
menyayat bisul mata yang sudah mnegeras. Tanpa operasi bisul, bintil
tidak hilang, menetap, dan sering kambuh.
Bintil sering terjadi pada orang dengan higiene perorangan yang masih
rendah. Kebiasaan buruk dalam memperlakukan mata, menggosok-gosok mata,
memberrsihkan mata dengan jari, mata direndam air atau rendaman daun
sirih atau melati, mata kurang dilindungi dari debu dan kotoran lain.
Selain pada putih mata dan selaput lendir kelopak mata, infeksi mata
juga dapat menyerang kornea atau hitam mata. Ini jauh lebih berbahaya
sebab kornea berhubungan langsung dengan fungsi penglihatan.
Infeksi pada kornea berhubungan langsung dengan fungsi penglihatan.
Infeksi kornea mata perlu mendapat perhatian lebih besar agar tidak
sampai menimbulkan kecacatan sehingga peradangan terganggu sebab kornea
menjadi jendela penglihatan kita.
Infeksi bisa berkembang pada kornea yang kena luka tusukan. Kornea
yangtertusuk akan dimasuki kuman jika tidak dilindungi dengan
antibiotika dan tertutup mata. Infeksi kornea bisa buruk akibatnya.
Tusukan duri atau serpihan kaca pada kornea pelru dicabut dan perawatan
mata perlu sungguh-sungguh agar kornea tetap utuh setelah menyembuh.
Mata merah juga dapat disebabkan glaucoma dan alergi. Bedanya dengan
infeksi, pada glaucoma atau alergi biasanya tidak ada rasa nyeri, pedih,
atau mengganjal bola mata, tidak pula disertai demam. Biasanya tidak
mengeluarkan kotoran mata. Dokter bisa membedakan mana jenis mata merah
infeksi, mana pula yang bukan.
8. RETINOBLASTOMA
Tumor ganas bola mata yang dibawa sejak lahir. Tidak tahu apa sebabnya.
Tumor di retina ini sudah tumbuh sejak lahir. Sering luput dan kerap
gejalanya baru muncul ketika tumor sudah telanjur besar. Gejala itu
mungkin juling mendadak, glaucoma, mata sering merah, dan visus atau
ketajaman penglihatan anak cepat menurun sehingga sering ganti kacamata.
9. KEKURANGAN VITAMIN A
Akibat kekurangan vitamin A, bukan saja menimbulkan rabun senja. Begitu
matahari mulai terbenam anak sering menabrak-nabrak barang di depannya
kalau berjalan. Penglhatannya menjadi kabur di waktu sennja hari. Sebab
sel-sel batang di retinanya terganggu fungsinya akibat tidak cukup
vitamin A dalam menu hariannya.
Jika rabun senja dibiarkan tanpa tambahan vitamin A, maka kelainan
mata akan berkembang menadi kelainan pada putih mata yang disebut bercak
Tuan Bitot. Pada fase ini mata masih bisa diselamatkan jika vitamin A
ditambahkan dalam menu hariannya.
Jika kelainan ini pun masih dibiarkan, mata akan menjadi kering dan
kornea kemudia rusak. Kornea keriput lalu kisut dan akhirnya pecah.
Kondisi kornea yang semacam inilah yang berakibat kebutaan yang sudah
tak terkoreksi lagi.
Anak dengan menu normal, dari susu, ikan, dan sayuran hijau, mestinya
tidak bakal sampai harus kekurangan vitamin A. sepotong wortel sudah
mencukupi kebutuhan harian vitamin A tubuh. Tapi vitamin A berkaitan
dengan menu lemak. Jika anak urang gizi dan menu lemaknya rendah,
biasanya akan kekurangan vitamin A.
10. RABUN JAUH
Anak sekarang terancam kena rabun jauh pada usia masih kecil.
Penyebabnya, banyak membaca dengan cara yang kurang tepat. Baca sambil
tiduran, sebab yang dibaca banyak dan badan lebih oleh banyaknya
elajaran dan pekerjaan rumah. Membaca dengan pencahayaan yang kurang.
Sedikitnya perlu 60 watt dengan jarak baca 33 cm, posisi duduk tegak,
dan obyek baca tidak bergerak. Artinya, yang sehat itu membaca duduk dan
obyek bacaan diletakkan di atas meja. Tapi anak sekarang membaca di
mana dan kapan saja. Bahkan selama di bus sekolah atau kereta api juga.
Kedua, pengaruh radiasi monitor komputer atau televisi sendiri.
Jarang nonton yang mestinya sekurang-kurangbya 5 kali lebar diagonal
layar televisi sebab kondisi ruangan yang sempit mamaksa anak nonton
pada jarak yang sangat dekat.
Itu maka anak sekarang banyak yang sudah berkacamata myopia, rabun
jauh, pada usia yang maish sangat kecil. Dan keadaan ini sering luput
dari pengamatan orang tuanya. Tahu-tahu visusnya sudah buruk waktu
dilakukan pemeriksaan.
Kini ada cara koreksi rabun jauh dengan laser. Tapi baru-baru ini
diberitakan cara ini tidak aman atau punya efek sampinngan yang tidak
dilakukan lagi dibeberapa negara.
Agar tidak semakin memburuk, kacamata yang cocok ukurannya perlu
dipakai terus. Jika erabunan masih ringan, pemakaian kacamata mungkin
memulihkannya, tapi jika kacamata tidak dipakai dan kerabunan sudah
tinggi, setiap tahunu tentu perlu pengganti kacamata.
Waspada jika kerabunan lekas bertambah, selain berakibat koyaknya retina
yang bisa berakibat kebutaan, harus diwaspadai ggejala ini sebagai
suatu gejal apenyakit lain yang lebih berbahaya, seperti glaucoma, tumor
ganas bola mata, atau adanya kelainan retina lainnya.
inilah kesepuluh penyakit mata pada anak semoga bermanfaat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar