Pages

12 Juli 2013

CARA MENGATASI PENYAKIT CACINGAN PADA ANAK



Cacingan pada anak-anak sudah sangat umum dan diketahui oleh masyarakat kita. Kadang kala kondisi anak dengan perut bunci sering dikatakan menderita cacingan atau identik dengan cacingan. Namun, sayangnya kondisi ini kadang membuat sebagian orang tua langsung memberikan obat cacing tanpa melakukan konsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan terlebih dahulu. Bahkan kita sering mendengar anjuran agar anak mengkonsumsi obat cacing setiap enam bulan sekali meskipun tidak sedang cacingan. Benarkah setiap anak dengan perut buncit cacingan? Lalu bagaimana mengenali gejala cacingan yang sebenarnya?
Infeksi cacing atau lebih dikenal dengan sebutan cacingan merupakan penyakit yang disebabkan karena infeksi parasit. Parasit adalah makhluk kecil yang menyerang tubuh inangnya dengan cara menempelkan diri baik di dalam atau di luar tubuh. Pada anak yang mengalami cacingan, sari-sari makanan atau nutrisi dari tubuh anak akan diambil oleh sangat parasit. Karena nutrisi diserap oleh cacing, maka hal tersebut mengganggu pertumbuhan dan daya tahan tubuh si kecil. Akibatnya, anak mudah terserang penyakit.

Penyebab Cacingan Pada Anak

Cacingan seringkali disebabkan karena kurangnya kesadaran akan kebersihan baik terhadap diri sendiri ataupun terhadap lingkungannya. Cacingan dapat menular melalui larva atau telur yang tertelan dan masuk ke dalam tubuh si anak. selain itu, cacing juga dapat menginfeksi bagian tubuh manapun yang disinggahi seperti pada usus, saluran pencernaan, otot, kulit dan paru-paru. Jenis cacing yang sering menyerang manusia antara lain cacing pita, cacing kremi, cacing gelang. Dari jenis cacing tersebut, yang paling sering menyerang anak-anak adalah jenis cacing kremi.
Infeksi cacing kremi biasanya melalui telur cacing yang terambil oleh jari anak saat bermain. Cacing ini berukuran sangat kecil, berwarna pucat dan biasanya menginfeksi organ usus. Telur cacing kremi mampu bertahan di kulit anak selama berjam-jam dan dapat bertahan hidup selama tiga minggu pada pakaian, mainan dan tempat tidur. Jika jari yang ada telur cacing tersebut masuk ke dalam mulut, maka telur cacing akan ikut masuk ke dalam tubuh.
Kemudian jenis cacing yang dapat menginfeksi manusia adalah cacing gelang. Cacing gelang merupakan cacing yang berukuran besar dan mampu menginfeksi hewan juga seperti kucing atau anjing. Bentuknya menyerupai cacing tanah dan hidup di dalam usus besar, serta dapat berpindah ke organ lain termasuk paru-paru. Jenis cacing yang menginfeksi manusia lainnya adalah cacing pita. Cacing ini dapat kita temukan pada babi atau sapi. Berbentuk pipih panjang seperti pita, cacing ini bisa ditemukan pada daging yang tidak dimasak dengan sempurna.

Gejala Penyakit Cacingan

  1. Lemah, letih dan lesu.
  2. Nafsu makan turun.
  3. Tangan dan kaki terlihat kurus, perut nampak buncit.
  4. Sakit perut bahkan mengalami diare.
  5. Mual, muntah dan perut kembung.
  6. Rasa gatal yang sangat di daerah dubur, terutama pada malam hari (infeksi cacing kremi).

Cara Mencegah Penyakit Cacingan

  1. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar kita, seperti kamar mandi, kakus.
  2. Membiasakan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan atau sehabis bermain.
  3. Memotong dan membersihkan kuku secara rutin.
  4. Memakai sandal atau sepatu ketika bermain di tanah.
  5. Tidak membiasakan anak menggaruk badan ketika kondisi tangan kotor, terutama bagian anus.
  6. Menjaga kebersihan makanan yang dikonsumsi. Mencuci sayuran dengan air yang bersih dan mengalir. Memasak daging secara matang.
  7. Bersihkan dan buanglah kotoran hewan peliharan pada tempat yang aman dan tidak mencemari lingkungan.

Pengobatan Penyakit Cacingan

Anak di atas 6 bulan dapat diberikan obat cacing jika memang diperlukan, dengan pemantauan yang ketat, dan mempertimbangkan baik buruknya terhadap kondisi anak (keuntungan dibanding efek samping). Obat yang direkomendasikan untuk anak batita, di antaranya obat berbahan aktif piperazin sitrat maupun yang sejenis, pirantel pamoat, dan albendazol (untuk anak diatas usia 2 tah
Anak di atas 6 bulan dapat diberikan obat cacing jika memang diperlukan, dengan pemantauan yang ketat, dan mempertimbangkan baik buruknya terhadap kondisi anak (keuntungan dibanding efek samping). Obat yang direkomendasikan untuk anak batita, di antaranya obat berbahan aktif piperazin sitrat maupun yang sejenis, pirantel pamoat, dan albendazol (untuk anak diatas usia 2 tahun).
Anak di atas 6 bulan dapat diberikan obat cacing jika memang diperlukan, dengan pemantauan yang ketat, dan mempertimbangkan baik buruknya terhadap kondisi anak (keuntungan dibanding efek samping). Obat yang direkomendasikan untuk anak batita, di antaranya obat berbahan aktif piperazin sitrat maupun yang sejenis, pirantel pamoat, dan albendazol (untuk anak diatas usia 2 tahun).
Anak di atas usia 6 bulan bisa diberikan obat cacing jika diperlukan, dengan pemantauan yang ketat dan mempertimbangkan baik buruknya terhadap kondisi anak (efek samping).

0 komentar:

Posting Komentar