Ibu mana yang tidak kaget mendengar kata-kata yang terlontar dari bibir sang buah hati saat mencoba menasehatinya untuk tidak melakukan hal yang tidak baik. "Mama nakal!" atau "mama jahat!" Terkadang ekspresi itu memancing orangtua untuk marah dan ada juga orangtua yang membiarkan ekspresi itu begitu saja.
Usia batita memang merupakan saat dimana anak menjadi sangat egois dan memaksakan kehendaknya. Saat-saat inilah anak akan sering membangkang dan berkata 'tidak". Sebenarnya ekpresi yang disebut komunikasi provokatif ini wajar saja di usia batita, namun orangtua tetap harus mengarahkan anak bagaimana berekpresi yang baik.
Berbagai ekpresi komunikasi provokatif pada anak :
- Ekspresi Fisik
Ekspresinya
bisa memukul, menggigit, meludah dan sebagainya. Sebisa mungkin cegah
agar tindakan itu jangan sampai dilakukan. Beri penjelasan bagaimana
sebaiknya, misalnya : "Kak..sebaiknya bilang saja ke mama, kalau kakak
mau pake baju yang itu. mama kan jadi tau kalau kakak gak mau pakai baju
ini". Hindari sikap marah dan membentak karena itu akan membuat anak
semakin mengulangi perbuatannya dan hindari juga perbuatan membalas
hukuman fisik, karena mungkin saja anak akan menghentikan tindakannya
tapi itu hanya sementara lantaran takut dan itu pasti akan terulang
lagi. Jangan lupa berikan pujian saat anak tidak melakukan perbuatan
buruknya.
- Ekspresi marah
Anak meluapkan emosinya dengan
mengeluarkan kata-kata kasar atau tidak baik, seperti "mama jahat!" atau
"kamu bodoh!" dan sebagainya. Sebenarnya anak tidak mengerti akan apa
yang dia ucapkan. Anak biasanya meniru, bisa dari televisi ataupun dari
temannya. Jangan memarahinya atau mengeluarkan ekpresi yang sama. Lebih
baik tenangkan anak dan berikan penjelasan perlahan. Kemudian coba
alihkan perhatian anak kepada hal yang lain. Begitu juga jika melakukan
kepada temannya, jangan memarahinya apalagi didepan temannya. Jauhkan
anak dari temannya sambil memberikan penjelasan.
- Ekspresi mengesalkan
Ekspresi
anak bisa berupa teriak, menangis ataupun melempari barang. Pada usia
batita anak cenderung egois, dia tidak mau mengerti kata sebentar atau
nanti. Yang dia inginkan biasanya harus ada saat itu juga. Berikan
pengertian kepadanya mengapa permintaannya tidak kita kabulkan saat itu.
Jangan memberikan janji hanya untuk mendiamkannya tapi sebenarnya tidak
kita tepati, karena itu sama saja mengajarkannya berbohong dan suatu
saat dia tidak akan pernah percaya lagi akan apa yang kita katakan.
- Rewel
Anak
suka uring-uringan tanpa menyebab yang jelas, begini salah dan begitu
juga salah. Cari tahu kenapa anak berlaku demikian, apakah dia mengantuk
atau cuma ingin mencari perhatian orangtua. Penuhi keinginannya mungkin
saat itu orangtua sedang sibuk dengan kegiatannya. Tinggalkan kegiatan
anda sebentar, peluk dan usaplah dia untuk memberikan kenyamanan.
0 komentar:
Posting Komentar